Gandurejo, Temanggung (01/08/2024)
Dalam upaya mengurangi risiko bencana longsor di wilayah Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Raka Salahuddin Riyadi, seorang mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ajaran 2023/2024, telah berhasil menerbitkan sebuah Peta Kerentanan Tanah Longsor khusus Desa Gandurejo. Peta ini merupakan hasil dari inisiatif mahasiswa KKN dalam mendukung mitigasi bencana dan meningkatkan kesadaran masyarakat setempat terhadap potensi ancaman longsor yang mengintai wilayah tersebut.
Peta kerentanan ini dibuat dengan pendekatan yang komprehensif, menggabungkan analisis geospasial yang mendalam. Proses ini melibatkan berbagai data penting seperti topografi wilayah, curah hujan, jenis tanah, serta riwayat kejadian longsor yang pernah terjadi di Desa Gandurejo. Untuk memastikan keakuratan peta, Raka juga melakukan survei lapangan secara langsung dan wawancara mendalam dengan penduduk lokal yang memiliki pengalaman dan pengetahuan terkait bencana alam di daerah mereka.
"Saya melihat adanya kebutuhan untuk menyediakan informasi yang akurat mengenai potensi longsor di wilayah ini. Dengan peta kerentanan ini, saya berharap masyarakat dapat lebih waspada dan pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah mitigasi yang tepat," ujar Raka Salahuddin Riyadi, mahasiswa KKN Undip. Pernyataan ini mencerminkan komitmen Raka dalam membantu masyarakat setempat untuk lebih siap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama di musim hujan.
Tak hanya berhenti pada penerbitan peta, mahasiswa KKN juga memberikan edukasi kepada perangkat desa. Pada tanggal 1 Agustus 2024, Raka dan tim KKN-nya menyelenggarakan penyuluhan bagi perangkat desa. Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis mengenai cara-cara mengantisipasi dan menghadapi bencana longsor. Kegiatan penyuluhan ini disambut baik oleh perangkat desa, yang selama ini merasa khawatir akan keselamatan mereka terutama saat musim hujan tiba.
Langkah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat dimana peta kerentanan ini dapat menjadi acuan penting dalam perencanaan pembangunan dan penataan ruang desa ke depan seperti pembangunan infrastruktur dan perumahan. Ini juga membantu untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang memerlukan perhatian khusus dalam hal mitigasi bencana.
Ke depan, mahasiswa KKN Undip berharap agar peta kerentanan tanah longsor ini dapat digunakan secara berkelanjutan oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Peta ini diharapkan tidak hanya menjadi dokumen statis, tetapi juga alat yang dinamis untuk meminimalkan dampak bencana longsor di wilayah tersebut. Raka dan tim KKN berharap bahwa dengan peningkatan kesadaran dan pengetahuan, masyarakat Gandurejo dapat lebih siap dan resilien dalam menghadapi ancaman longsor.
Dengan adanya upaya-upaya seperti ini, diharapkan semakin banyak pihak yang sadar akan pentingnya mitigasi bencana, sehingga risiko dan dampak dari bencana alam seperti longsor dapat ditekan seminimal mungkin. Ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook